Pasangan Cina diduga sengaja mengalah agar tidak bertemu rekan satu negara di perempat final. Para penonton meneriakkan nada kekecewaan saat pertandingan bulutangkis ganda putri berlangsung di Wembley Arena. Mereka mencemooh saat pertandingan berlangsung
antara pasangan Cina Yu Yang dan Wang Xiaoli menghadapi ganda putri
Korea Selatan Jung Kyung-Eun dan Kim Ha-Na.
Dalam pertandingan tersebut, reli terlama hanya bertahan empat pukulan, membuat wasit Thorsten Berg memperingati kedua pasangan. Pasangan Korea menyudahi permainan dalam waktu 23 menit dengan skor 21-14 21-11. Sehingga dua ganda Cina kemungkinan bisa bertemu di final. Pasangan Korea Selatan enggan memberikan komentar, tetapi Yu mengatakan dia dan Wang memangn menyimpan energi untuk babak berikutnya.
Yu mengatakan: ''lawan kami sangat kuat. Ini pertama kalinya kami bermain lawan mereka dan Rabu adalah babak gugur, jadi kami sudah lolos kualifikasi dan kami ingin menyimpan tenaga di babak berikutnya.''
Tetapi pelatih kepala Korea Selatan Sung Han-Kook mengatakan: ''Ini tidak seperti semangat Olimpiade. Bagaimana mungkin pasangan nomor satu dunia bermain seperti itu?''
'Kartu Hitam'
"Kami sudah lolos kualifikasi dan kami ingin menyimpan tenaga di babak berikutnya," kata Yu Yang. Kontroversi berikutnya terjadi saat pasangan Korea Selatan unggulan ketiga Ha Jung-Eun dan Kim Min-Jung bertemu ganda Indonesia Meiliana Juahari dan Greysia Polii yang bermain dengan pola yang sama seperti pertandingan sebelumnya.Wasit Berg bahkan sampai mengeluarkan kartu hitam, tanda diskualifikasi, tetapi kemudian dibatalkan dan pertandingan dilangsungkan kembali setelah protes dari tim Indonesia. Kedua pasangan ini juga sudah lolos dari babak kualifikasi, dengan pemenang dari Grup C akan menghadapi Yu dan Wang dan hal itu dihindari oleh kedua pasangan.
Pasangan Korea pun menutup dengan kemenangan 18-21 21-14 21-12 adan tidak memberikan komentar usai pertandingan, tetapi Greysia Polii kepada wartawan mengatakan: ''Saya tidak tahu apa yang terjadi. Itu adalah pertandingan, kita harus menerima semua hasilnya.''
"Apakah mereka mempercayai kami bermain jelek atau bagus. Itu di luar kuasa kami. Kami hanya bermain sebagus mungkin yang kami bisa.''
Paisan Rangsikitpho, anggota komite teknis Federasi Bulutangkis Dunia, WBF, mengatakan dia menginginkan ''semua data'' tetapi mengindikasikan badan bulutangkis tersebut akan membahas apa yang telah terjadi. Sementara IOC menyerahkan sepenuhnya kepada BWF. ''Federasi bulutangkis memiliki pengalaman yang luas dalam olahraga mereka dan kami mempercayai bahwa mereka bisa menangani isu tersebut dengan selayaknya dan mengambil kebijakan yang dibutuhkan.''
BWF kemudian memutuskan untuk memberikan hukuman para pebulutangkis ini karena ''tidak memberikan upaya terbaik untuk memenangkan pertandingan''. Empat pasangan - dua dari Korea Selatan, satu dari Cina dan satu dari Indonesia - akan menghadapi hukuman indisipliner.
Sumber berita : BBC Indonesia
Sumber gambar : Google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar